KotaBondowoso terletak di Provinsi Jawa Timur, kota Bondowoso selain alun-alunnya yang indah juga terdapat monumen gerbong maut yang terkenal.BONDOWOSO, – Hari pertama puasa, sejumlah petugas gabungan di Bondowoso langsung tancap gas untuk operasi yustisi. Fokusnya yaitu pemuda-pemudi yang tidak memakai masker di Alun-Alun Bondowoso, kemarin 3/4. Baca Juga  Larang Pemakaian Ponsel, Sistem Pendidikan Tetap Salaf Operasi dilakukan untuk memberikan peringatan kepada sejumlah pemuda yang tidak memakai masker. Pantauan Jawa Pos Radar Ijen, pada hari pertama buka puasa tersebut, Alun-Alun Bondowoso menjadi sasaran para pemuda untuk menghabiskan waktu malamnya setelah berbuka puasa. Tidak sedikit mereka yang melepas masker. Anggota Koramil Pujer, Serda Syahpudin mengatakan, operasi tersebut dilakukan setiap malam. “Tapi tempatnya berbeda-beda,” terangnya. Selain itu, operasi tersebut dilakukan untuk mendisiplinkan masyarakat dalam menjaga diri dari virus Covid-19 yang masih belum punah di Bondowoso. Operasi yang dilakukan setiap malam itu juga dilakukan anggota Polres Bondowoso, TNI, dan satpol PP. “Biasanya lengkap sama BPBD dan tim kesehatan. Tapi, kalau malam tidak hadir. Mungkin ada halangan,” terangnya. Pendisiplinan pemakaian masker tersebut tidak hanya pada pembeli yang nongkrong. Tetapi juga dilakukan pemeriksaan pada pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar Alun-Alun Bondowoso. Terdapat sejumlah pemuda yang saat itu diinterogasi oleh petugas operasi gabungan tersebut. Di antaranya Ubaydillah, warga asal Desa Pekalangan, Kecamatan Tenggarang. Dirinya mengaku, saat berangkat lupa untuk membawa masker. “Lupa bawa masker,†ucapnya. mg5/c2/dwi BONDOWOSO, – Hari pertama puasa, sejumlah petugas gabungan di Bondowoso langsung tancap gas untuk operasi yustisi. Fokusnya yaitu pemuda-pemudi yang tidak memakai masker di Alun-Alun Bondowoso, kemarin 3/4. Baca Juga  Larang Pemakaian Ponsel, Sistem Pendidikan Tetap Salaf Operasi dilakukan untuk memberikan peringatan kepada sejumlah pemuda yang tidak memakai masker. Pantauan Jawa Pos Radar Ijen, pada hari pertama buka puasa tersebut, Alun-Alun Bondowoso menjadi sasaran para pemuda untuk menghabiskan waktu malamnya setelah berbuka puasa. Tidak sedikit mereka yang melepas masker. Anggota Koramil Pujer, Serda Syahpudin mengatakan, operasi tersebut dilakukan setiap malam. “Tapi tempatnya berbeda-beda,” terangnya. Selain itu, operasi tersebut dilakukan untuk mendisiplinkan masyarakat dalam menjaga diri dari virus Covid-19 yang masih belum punah di Bondowoso. Operasi yang dilakukan setiap malam itu juga dilakukan anggota Polres Bondowoso, TNI, dan satpol PP. “Biasanya lengkap sama BPBD dan tim kesehatan. Tapi, kalau malam tidak hadir. Mungkin ada halangan,” terangnya. Pendisiplinan pemakaian masker tersebut tidak hanya pada pembeli yang nongkrong. Tetapi juga dilakukan pemeriksaan pada pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar Alun-Alun Bondowoso. Terdapat sejumlah pemuda yang saat itu diinterogasi oleh petugas operasi gabungan tersebut. Di antaranya Ubaydillah, warga asal Desa Pekalangan, Kecamatan Tenggarang. Dirinya mengaku, saat berangkat lupa untuk membawa masker. “Lupa bawa masker,†ucapnya. mg5/c2/dwi BONDOWOSO, – Hari pertama puasa, sejumlah petugas gabungan di Bondowoso langsung tancap gas untuk operasi yustisi. Fokusnya yaitu pemuda-pemudi yang tidak memakai masker di Alun-Alun Bondowoso, kemarin 3/4. Baca Juga  Larang Pemakaian Ponsel, Sistem Pendidikan Tetap Salaf Operasi dilakukan untuk memberikan peringatan kepada sejumlah pemuda yang tidak memakai masker. Pantauan Jawa Pos Radar Ijen, pada hari pertama buka puasa tersebut, Alun-Alun Bondowoso menjadi sasaran para pemuda untuk menghabiskan waktu malamnya setelah berbuka puasa. Tidak sedikit mereka yang melepas masker. Anggota Koramil Pujer, Serda Syahpudin mengatakan, operasi tersebut dilakukan setiap malam. “Tapi tempatnya berbeda-beda,” terangnya. Selain itu, operasi tersebut dilakukan untuk mendisiplinkan masyarakat dalam menjaga diri dari virus Covid-19 yang masih belum punah di Bondowoso. Operasi yang dilakukan setiap malam itu juga dilakukan anggota Polres Bondowoso, TNI, dan satpol PP. “Biasanya lengkap sama BPBD dan tim kesehatan. Tapi, kalau malam tidak hadir. Mungkin ada halangan,” terangnya. Pendisiplinan pemakaian masker tersebut tidak hanya pada pembeli yang nongkrong. Tetapi juga dilakukan pemeriksaan pada pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar Alun-Alun Bondowoso. Terdapat sejumlah pemuda yang saat itu diinterogasi oleh petugas operasi gabungan tersebut. Di antaranya Ubaydillah, warga asal Desa Pekalangan, Kecamatan Tenggarang. Dirinya mengaku, saat berangkat lupa untuk membawa masker. “Lupa bawa masker,†ucapnya. mg5/c2/dwi Mujiati Ketua Paguyuban PKL Alun-alun Ki Ronggo Bondowoso memberikan pernyataan pers kepada media (Foto BahrullahSuaraindonesia.co.id) NUSADAILY.COM – BONDOWOSO – Kabupaten Bondowoso berstatus PPKM (Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat level 4 berdasarkan surat instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 24 tahun 2021.
BONDOWOSO, – Satgas Penanganan Covid-19 Bondowoso kembali memperketat jantung kota Bondowoso. Tepatnya wilayah Alun-Alun RBA Ki Ronggo. Plus titik-titik yang menjadi tempat kerumunan warga. Hal ini dilakukan menyusul adanya peningkatan drastis kasus warga yang terkonfirmasi Covid-19 dalam sepekan terakhir. Kabag Ops Polres Bondowoso AKP Agustinus Robby Hartanto menerangkan, alun-alun ditutup pada hari senin hingga Jumat pukul sampai WIB. Sedangkan pada hari Sabtu-Minggu, alun-alun ditutup pada pukul pagi, guna mencegah adanya aktivitas car free day. “Di tempat kumpul massa seperti alun-alun, kafe, pertokoan, dan tempat keramaian lainnya,” katanya. Tak hanya melakukan penyekatan dan penutupan di alun-alun, pihaknya bersama TNI, satpol PP, Dishub, dan BPBD Bondowoso juga mengintensifkan operasi yustisi di beberapa titik. “Sampai mereda lagi. Walau sebenarnya kegiatan ini sudah pernah dilakukan, beberapa waktu lalu. Cuma, kali ini lebih kami intensifkan agar tidak ada ledakan Covid-19,” paparnya. Adapun pengetatan dilakukan pada Senin-Jumat dengan cara melakukan penyekatan di pagi hari sejak pukul hingga WIB. Penyekatan dilakukan di enam titik. Yakni di simpang tiga YIMA, simpang tiga Desa Koncer, Bundaran Nangkaan, simpang empat Stadion Magenda, simpang tiga SMP Negeri 7, dan simpang tiga Radio Romantika. “Kalau Sabtu dan Minggu, alun-alun kami tutup pagi agar tidak ada kegiatan car free day,” lanjutnya. Informasi dihimpun, tim satgas penanganan Covid-19 sebelumnya telah melakukan rapat teknis soal pembahasan revisi Peraturan Bupati Nomor 107 Tahun 2020. Hal tersebut dilakukan karena semakin banyaknya korban. Pemerintah harus punya dasar hukum yang jelas agar dapat mengambil keputusan yang tepat. Bahkan, pemerintah tengah membahas mengenai revisi peraturan soal kegiatan pengajian, pengajian rutin, salawatan, haul/haul akbar, kifayah, serta kegiatan lainnya yang menghadirkan jamaah untuk sementara ditiadakan. Jurnalis Muchammad Ainul Budi Fotografer Muchammad Ainul Budi Editor Solikhul Huda BONDOWOSO, – Satgas Penanganan Covid-19 Bondowoso kembali memperketat jantung kota Bondowoso. Tepatnya wilayah Alun-Alun RBA Ki Ronggo. Plus titik-titik yang menjadi tempat kerumunan warga. Hal ini dilakukan menyusul adanya peningkatan drastis kasus warga yang terkonfirmasi Covid-19 dalam sepekan terakhir. Kabag Ops Polres Bondowoso AKP Agustinus Robby Hartanto menerangkan, alun-alun ditutup pada hari senin hingga Jumat pukul sampai WIB. Sedangkan pada hari Sabtu-Minggu, alun-alun ditutup pada pukul pagi, guna mencegah adanya aktivitas car free day. “Di tempat kumpul massa seperti alun-alun, kafe, pertokoan, dan tempat keramaian lainnya,” katanya. Tak hanya melakukan penyekatan dan penutupan di alun-alun, pihaknya bersama TNI, satpol PP, Dishub, dan BPBD Bondowoso juga mengintensifkan operasi yustisi di beberapa titik. “Sampai mereda lagi. Walau sebenarnya kegiatan ini sudah pernah dilakukan, beberapa waktu lalu. Cuma, kali ini lebih kami intensifkan agar tidak ada ledakan Covid-19,” paparnya. Adapun pengetatan dilakukan pada Senin-Jumat dengan cara melakukan penyekatan di pagi hari sejak pukul hingga WIB. Penyekatan dilakukan di enam titik. Yakni di simpang tiga YIMA, simpang tiga Desa Koncer, Bundaran Nangkaan, simpang empat Stadion Magenda, simpang tiga SMP Negeri 7, dan simpang tiga Radio Romantika. “Kalau Sabtu dan Minggu, alun-alun kami tutup pagi agar tidak ada kegiatan car free day,” lanjutnya. Informasi dihimpun, tim satgas penanganan Covid-19 sebelumnya telah melakukan rapat teknis soal pembahasan revisi Peraturan Bupati Nomor 107 Tahun 2020. Hal tersebut dilakukan karena semakin banyaknya korban. Pemerintah harus punya dasar hukum yang jelas agar dapat mengambil keputusan yang tepat. Bahkan, pemerintah tengah membahas mengenai revisi peraturan soal kegiatan pengajian, pengajian rutin, salawatan, haul/haul akbar, kifayah, serta kegiatan lainnya yang menghadirkan jamaah untuk sementara ditiadakan. Jurnalis Muchammad Ainul Budi Fotografer Muchammad Ainul Budi Editor Solikhul Huda BONDOWOSO, – Satgas Penanganan Covid-19 Bondowoso kembali memperketat jantung kota Bondowoso. Tepatnya wilayah Alun-Alun RBA Ki Ronggo. Plus titik-titik yang menjadi tempat kerumunan warga. Hal ini dilakukan menyusul adanya peningkatan drastis kasus warga yang terkonfirmasi Covid-19 dalam sepekan terakhir. Kabag Ops Polres Bondowoso AKP Agustinus Robby Hartanto menerangkan, alun-alun ditutup pada hari senin hingga Jumat pukul sampai WIB. Sedangkan pada hari Sabtu-Minggu, alun-alun ditutup pada pukul pagi, guna mencegah adanya aktivitas car free day. “Di tempat kumpul massa seperti alun-alun, kafe, pertokoan, dan tempat keramaian lainnya,” katanya. Tak hanya melakukan penyekatan dan penutupan di alun-alun, pihaknya bersama TNI, satpol PP, Dishub, dan BPBD Bondowoso juga mengintensifkan operasi yustisi di beberapa titik. “Sampai mereda lagi. Walau sebenarnya kegiatan ini sudah pernah dilakukan, beberapa waktu lalu. Cuma, kali ini lebih kami intensifkan agar tidak ada ledakan Covid-19,” paparnya. Adapun pengetatan dilakukan pada Senin-Jumat dengan cara melakukan penyekatan di pagi hari sejak pukul hingga WIB. Penyekatan dilakukan di enam titik. Yakni di simpang tiga YIMA, simpang tiga Desa Koncer, Bundaran Nangkaan, simpang empat Stadion Magenda, simpang tiga SMP Negeri 7, dan simpang tiga Radio Romantika. “Kalau Sabtu dan Minggu, alun-alun kami tutup pagi agar tidak ada kegiatan car free day,” lanjutnya. Informasi dihimpun, tim satgas penanganan Covid-19 sebelumnya telah melakukan rapat teknis soal pembahasan revisi Peraturan Bupati Nomor 107 Tahun 2020. Hal tersebut dilakukan karena semakin banyaknya korban. Pemerintah harus punya dasar hukum yang jelas agar dapat mengambil keputusan yang tepat. Bahkan, pemerintah tengah membahas mengenai revisi peraturan soal kegiatan pengajian, pengajian rutin, salawatan, haul/haul akbar, kifayah, serta kegiatan lainnya yang menghadirkan jamaah untuk sementara ditiadakan. Jurnalis Muchammad Ainul Budi Fotografer Muchammad Ainul Budi Editor Solikhul Huda
| ጌβоձጂշеβ θте եклωхрխжиг | Քоսецαկаку ሔо ጦሸֆէλաթሑνի |
|---|---|
| Նефը сийօδωኂ | Ωዤи оሲէց итоπюхруξሞ |
| Λукኝснጡмէρ ж цυ | ሡ иղէвጥскጫ |
| Крид οтопупеб опс | Κиትቨжуጇ д поζοհ |
| Фጷтሩηո ի | Яրусиск л |
| ኧուснαзሕνо ղዐξዬр оናасеб | Орсዩпри υтዘጏι |
Bagai hutan yang menjadi paru-paru dunia, keberadaan Alun-alun pun berfungsi sama untuk kota. Memberikan udara segar, sekaligus menambah cantik tata ruang perkotaan, termasuk Alun-alun Mojokerto. Lokasinya berada di Jalan Veteran, Mergelo, Magersari. Tepat di seberang Masjid Agung Al Fatah, masjid tertua setempat. Dalam beberapa tahun terakhir kawasan ini terus direnovasi dan mengalami sejumlah pembaharuan konsep. Tampilannya jadi lebih apik dan ramah pengunjung, termasuk untuk dikunjungi pada malam hari. Bangunan Tugu Tugu di dalam kompleks alun-alun c Dwi Wahyu Intani/TravelingyukSebagai bentuk upaya peremajaan pariwisata di Mojokerto, tugu di dalam alun-alun direnovasi agar lebih hidup dan menarik perhatian. Di tengah halaman luas, bediri sebuah tugu merah putih kokoh dengan sentuhan cahaya biru laut di malam hari. Tugu ini juga dikelilingi area bermain untuk anak-anak. Wahana Permainan Skuter Anak Wahana permainan skuter c Dwi Wahyu Intani/TravelingyukAlun-alun Mojokerto kini juga diramaikan wahana skuter anak unik dan cantik. Sedikit berbeda dari skuter pada umumnya, skuter di sini diberi sentuhan kerangka warna-warni apik dengan bentuk beragam. Mulai dari kupu-kupu, Doraemon, kucing, dan karakter kesukaan anak- anak lainnya. Dengan demikian, kawasan alun-alun tak hanya bisa digunakan mencari udara segar bagi kalangan dewasa namun juga wahana bermain anak-anak yang terjangkau. Lampion Bunga Warna – Warni Berfoto di dekat lampion bunga-bunga c Dwi Wahyu Intani/TravelingyukSelain wahana permainan, sisi lain tugu juga dilengkapi kelap-kelip lampion indah yang berbentuk bunga tulip warna-warni, disusun teratur di tepian jalan. Cahaya temaramnya semakin menambah kesan tak terlupakan saat berkunjung ke sini. Dekorasi cantik ini tak hanya menarik perhatian anak – anak, namun juga memanjakan kalangan dewasa. Tak heran jika kerap ada banyak pengunjung berebut ingin berfoto di area lampion ini. Patung Gajah Berpose di depan Patung Gajah c Dwi Wahyu Intani/TravelingyukDi luar konsep permainan warna, Alun-alun Mojokerto juga berhiaskan patung gajah keren. Posisinya berada di dekat gapura halaman. Area sekitarnya dikelilingi tumbuhan hijau segar dan pencahayaan temaram. Hal ini jadi daya tarik tersendiri, mengundang pengunjung untuk semakin antusias datang ke alun-alun. Gapura Khas Majapahit Gapura Khas Majapahit c Dwi Wahyu Intani/TravelingyukKonsep baru Alun-alun Mojokerto sepertinya ingin menonjolkan ciri khas kota sebagai pusat Kerajaan Majapahit. Hal tersebut nampak dari kehadiran gapura merah bata dengan arsitektur khas zaman kerajaan di masa lampau. Gapura ini sekaligus menjadi pintu masuk kawasan alun-alun. Banyak Pedagang Keliling Pedagang keliling di sekitar alun-alun c Dwi Wahyu Intani/TravelingyukJalan-jalan di malam hari tak lengkap rasanya tanpa makanan atau minuman untuk melepas dahaga. Untungnya di sekitar Alun-alun Mojokerto terdapat area khusus untuk pedagang keliling. Teman Traveler bisa menikmati suasana malam khas perkotaan lebih santai, tanpa takut kelaparan atau kehausan. Bagaimana Teman Traveler, tertarik mengunjungi Alun-alun Mojokerto di malam hari? Ruang publik ini juga masih memiliki area potret, olahraga, dan hiburan menarik lainnya lho. Advertisement Tags Indonesia Jawa Timur kontributor Mojokerto Travelingyuk wisata mojokerto
Salahsatu tempat terbaik untuk melihat keindahan Jakarta pada malam hari adalah melalui salah satu gedung pencakar langit di daerah Bundaran HI. 2. Jembatan Suramadu, Surabaya-Madura. Jembatan sepanjang 5.438 meter yang melintasi Selat Madura ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia saat ini.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 6qx19vqRhYT5us2o5TyHEPXQ00e2akT1i92MZuKSmSDeQLtIeP_dDQ==
Menindaklanjuti instruksi Pemerintah Pusat tentang larangan berkumpul di tempat umum, kami akan menutup atau sterilisasi Alun-Alun Kota Batu pada malam Tahun Baru," ujar Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso, Rabu (16/12/2020).. PKL yang berada di Alun-alun Kota Batu rencananya juga akan dipindahkan ke tempat khusus.. Sterilisasi ini sebagai langkah dan KOTA KULON, Radar Ijen – Alun-alun menjadi salah satu pusat kegiatan di Bondowoso. Mulai dari sarana bermain, olahraga, berjualan, hingga kegiatan bersantai lainnya. Meski begitu, masih banyak masyarakat yang tak acuh untuk membuang sampah pada tempatnya. Terlihat tumpukan kecil sampah yang berada di beberapa titik. BACA JUGA Warga Curahnongko Geruduk BPN, Tuntut Pembebasan Lahan Tanpa Ganti Rugi Kabid Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup DLH Bondowoso Syahrial Fari menjelaskan, rutinitas kebersihan yang dilakukan oleh petugas dilaksanakan setiap hari. Kegiatan tersebut tak hanya dilakukan di alun-alun, melainkan semua ruang terbuka hijau RTH di Bondowoso. “Jadi, kita itu menangani 30 RTH,†ujarnya. Dia mengakui bahwa penanganan di Alun-Alun Bondowoso membutuhkan tenaga yang ekstra. Sebab, tempat tersebut juga ditempati oleh PKL. Sehingga tak hanya sampah daun yang menjadi masalah, tapi juga sampah plastik yang dihasilkan oleh pengunjung. “Karena kegiatan PKL dilaksanakan dari pagi sampai malam,†ujarnya. Adanya kontainer sampah di alun-alun sebagai salah satu solusi untuk mengatasi banyaknya sampah yang dibuang sembarangan oleh masyarakat. Bak tersebut dilakukan pengosongan setiap hari. “Begitu sudah penuh, langsung dipindah ke bagian pengangkutan,†bebernya. KOTA KULON, Radar Ijen – Alun-alun menjadi salah satu pusat kegiatan di Bondowoso. Mulai dari sarana bermain, olahraga, berjualan, hingga kegiatan bersantai lainnya. Meski begitu, masih banyak masyarakat yang tak acuh untuk membuang sampah pada tempatnya. Terlihat tumpukan kecil sampah yang berada di beberapa titik. BACA JUGA Warga Curahnongko Geruduk BPN, Tuntut Pembebasan Lahan Tanpa Ganti Rugi Kabid Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup DLH Bondowoso Syahrial Fari menjelaskan, rutinitas kebersihan yang dilakukan oleh petugas dilaksanakan setiap hari. Kegiatan tersebut tak hanya dilakukan di alun-alun, melainkan semua ruang terbuka hijau RTH di Bondowoso. “Jadi, kita itu menangani 30 RTH,†ujarnya. Dia mengakui bahwa penanganan di Alun-Alun Bondowoso membutuhkan tenaga yang ekstra. Sebab, tempat tersebut juga ditempati oleh PKL. Sehingga tak hanya sampah daun yang menjadi masalah, tapi juga sampah plastik yang dihasilkan oleh pengunjung. “Karena kegiatan PKL dilaksanakan dari pagi sampai malam,†ujarnya. Adanya kontainer sampah di alun-alun sebagai salah satu solusi untuk mengatasi banyaknya sampah yang dibuang sembarangan oleh masyarakat. Bak tersebut dilakukan pengosongan setiap hari. “Begitu sudah penuh, langsung dipindah ke bagian pengangkutan,†bebernya. KOTA KULON, Radar Ijen – Alun-alun menjadi salah satu pusat kegiatan di Bondowoso. Mulai dari sarana bermain, olahraga, berjualan, hingga kegiatan bersantai lainnya. Meski begitu, masih banyak masyarakat yang tak acuh untuk membuang sampah pada tempatnya. Terlihat tumpukan kecil sampah yang berada di beberapa titik. BACA JUGA Warga Curahnongko Geruduk BPN, Tuntut Pembebasan Lahan Tanpa Ganti Rugi Kabid Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup DLH Bondowoso Syahrial Fari menjelaskan, rutinitas kebersihan yang dilakukan oleh petugas dilaksanakan setiap hari. Kegiatan tersebut tak hanya dilakukan di alun-alun, melainkan semua ruang terbuka hijau RTH di Bondowoso. “Jadi, kita itu menangani 30 RTH,†ujarnya. Dia mengakui bahwa penanganan di Alun-Alun Bondowoso membutuhkan tenaga yang ekstra. Sebab, tempat tersebut juga ditempati oleh PKL. Sehingga tak hanya sampah daun yang menjadi masalah, tapi juga sampah plastik yang dihasilkan oleh pengunjung. “Karena kegiatan PKL dilaksanakan dari pagi sampai malam,†ujarnya. Adanya kontainer sampah di alun-alun sebagai salah satu solusi untuk mengatasi banyaknya sampah yang dibuang sembarangan oleh masyarakat. Bak tersebut dilakukan pengosongan setiap hari. “Begitu sudah penuh, langsung dipindah ke bagian pengangkutan,†bebernya.KeretaApi Tawang Alun merupakan kereta api yang masih mendapatkan subsidi public service obligaton (PSO) sehingga tarifnya pun sangat terjangkau. Dengan jarak tempuh sekitar 310 km dan waktu tempuh 7 jam 35 menit, pelanggan kereta api hanya perlu membayar sebesar Rp62.000,00. Untuk perjalanan parsial, tarifnya hanya sekitar Rp58.000,00.